Minggu, 30 September 2007

Keajaiban Al Quran

Al Quran mengandungi 114 surah diturunkan secara berperingkat selama 23 tahun iaitu 13 tahun Makkah (1,456 ayat) dan 10 tahun di Madinah (4,780 ayat)>

Al Quran diturunkan kepada Rasulullah untuk disampaikan kepada seluruh umat menerusi tiga peringkat.

Al Quiran diturunkan secara keseluruhannya kesuatu tempat yang dipanggil (Lauhil Mahfuz)

Al Quran dibawa secara keseluruhannya dari Lauhil Mahfuz ke suatu tempat yang dinamakan Baitul Izzah yang terletak dilangit.

Al Quran diturunkan dari Langit dunia kepada Muhammad s.a.,w. menerusi perantaraan malaikat jibrail dan turunnya ayat pertama itu adalah pada 17 Ramadhan bersamaan 6 Ogos 610.

Selepas disampaikan oleh Rasulullah nas Al Quran dipelihara melalui tiga cara: iaitu hafan, sahabat, mnashkah yang ditulis untuk nabi dan nashkah yang yang ditulis untuk simpanan sahabat.

Rasulullah turut mengulang ayat al Quran dihadapan Jibrail setahun sekali edan pada akhir hayat Baginda, rasulullah khatam Al Quran sebanyak dua kali didepan Jibrail.

Kebanyakkan sahabat Nabi Muhammad yang menghafal Al Quran syahida dalam peperangan ketika menegakkan agama Allah menyebabkan Al Quran perlu dikumpulkan dan dijadikan Sejarah penjilidan Al Quran bermula pada pemerintahan Uthman Affan.

Uthman menubuhkan jawatankuasa khas untuk menjalankan proses pembukuan Al Quran yang diketuai Zaid bin Tsabit selain Abdullah bin Zubair , sai'id 'Ash dan Abdur Rahman bin Harits bin Hisyam.

Jawatankuasa itu mengumpul serta menyalinkan nas Al Quran saehingga dibukukan selain memperoleh lembaran nas yang disalin oleh Abu Bakar as siddiq daripada puterinya Hafsah. Mereka juga menjejak penghafaz Al Quran untuk mendengar hafalan mereka hafalan mereka dan semua hafalan itu ditulis kembali dalam dialek Quraish untuk mengelakkan perbalahan sesama kaum.

Jawatankuasa itu Berjaya menyalin serta menjilidkan lima Al Quran yang dinamakan Al mushhaf dan empat daripadanya dikirimkan ke Makkah, Syria, Basrah dan Kufah untuk disalin. Sebuah lagi Al Quran disimpan untuk kegunaan Uthman dinamakan Mushhaf Al Iman dan selsepas itu, semua lembaran salinan Al Quran yang ditulis sebelum permbukuan dibakar.

Keajaiban Al Quran dapat ditinjau daripada tiga saluran iaitu rahsia ilmu sains, sejarah silam dan penceritaan terhadap peristiwa yang bakal berlaku.

Antara saintis Barat yang menganut Islam selepas mengkaji Al Quran ialah pakar matematik Dr Gary Miller.

Bagaimana Seorang muslim berFikir

"(Yaitu) orang-orang yang mengingat Allah sambil berdiri atau duduk

atau dalam keadaan berbaring dan mereka memikirkan tentang

penciptaan langit dan bumi (seraya berkata): "Ya Tuhan kami,

tiadalah Engkau menciptakan ini dengan sia-sia. Maha Suci Engkau,

maka peliharalah kami dari siksa neraka.

(QS. Aali ‘Imraan, 3:191)


Pernahkah anda memikirkan bahwa anda tidak ada sebelum dilahirkan ke dunia ini; dan anda telah diciptakan dari sebuah ketiadaan?

Pernahkan anda berpikir bagaimana bunga yang setiap hari anda lihat di ruang tamu, yang tumbuh dari tanah yang hitam, ternyata memiliki bau yang harum serta berwarna-warni?

Pernahkan anda memikirkan seekor nyamuk, yang sangat mengganggu ketika terbang mengitari anda, mengepakkan sayapnya dengan kecepatan yang sedemikian tinggi sehingga kita tidak mampu melihatnya?

Pernahkan anda berpikir bahwa lapisan luar dari buah-buahan seperti pisang, semangka, melon dan jeruk berfungsi sebagai pembungkus yang sangat berkualitas, yang membungkus daging buahnya sedemikian rupa sehingga rasa dan keharumannya tetap terjaga?

Pernahkan anda berpikir bahwa gempa bumi mungkin saja datang secara tiba-tiba ketika anda sedang tidur, yang menghancur luluhkan rumah, kantor dan kota anda hingga rata dengan tanah sehingga dalam tempo beberapa detik saja anda pun kehilangan segala sesuatu yang anda miliki di dunia ini?

Pernahkan anda berpikir bahwa kehidupan anda berlalu dengan sangat cepat, anda pun menjadi semakin tua dan lemah, dan lambat laun kehilangan ketampanan atau kecantikan, kesehatan dan kekuatan anda?

Pernahkan anda memikirkan bahwa suatu hari nanti, malaikat maut yang diutus oleh Allah akan datang menjemput untuk membawa anda meninggalkan dunia ini?

Jika demikian, pernahkan anda berpikir mengapa manusia demikian terbelenggu oleh kehidupan dunia yang sebentar lagi akan mereka tinggalkan dan yang seharusnya mereka jadikan sebagai tempat untuk bekerja keras dalam meraih kebahagiaan hidup di akhirat?

Manusia adalah makhluk yang dilengkapi Allah sarana berpikir. Namun sayang, kebanyakan mereka tidak menggunakan sarana yang teramat penting ini sebagaimana mestinya. Bahkan pada kenyataannya sebagian manusia hampir tidak pernah berpikir.

Sebenarnya, setiap orang memiliki tingkat kemampuan berpikir yang seringkali ia sendiri tidak menyadarinya. Ketika mulai menggunakan kemampuan berpikir tersebut, fakta-fakta yang sampai sekarang tidak mampu diketahuinya, lambat-laun mulai terbuka di hadapannya. Semakin dalam ia berpikir, semakin bertambahlah kemampuan berpikirnya dan hal ini mungkin sekali berlaku bagi setiap orang. Harus disadari bahwa tiap orang mempunyai kebutuhan untuk berpikir serta menggunakan akalnya semaksimal mungkin.

Buku ini ditulis dengan tujuan mengajak manusia "berpikir sebagaimana mestinya" dan mengarahkan mereka untuk "berpikir sebagaimana mestinya". Seseorang yang tidak berpikir berada sangat jauh dari kebenaran dan menjalani sebuah kehidupan yang penuh kepalsuan dan kesesatan. Akibatnya ia tidak akan mengetahui tujuan penciptaan alam, dan arti keberadaan dirinya di dunia. Padahal, Allah telah menciptakan segala sesuatu untuk sebuah tujuan sebagaimana dinyatakan dalam Al-Qur'an:

"Dan Kami tidak menciptakan langit dan bumi dan apa yang ada antara keduanya dengan bermain-main. Kami tidak menciptakan keduanya melainkan dengan haq, tetapi kebanyakan mereka tidak mengetahui." (QS. Ad-Dukhaan, 44: 38-39)

"Maka apakah kamu mengira, bahwa sesungguhnya Kami menciptakan kamu secara main-main (saja), dan bahwa kamu tidak akan dikembalikan kepada Kami?" (QS. Al-Mu’minuun, 23:115)

Oleh karena itu, yang paling pertama kali wajib untuk dipikirkan secara mendalam oleh setiap orang ialah tujuan dari penciptaan dirinya, baru kemudian segala sesuatu yang ia lihat di alam sekitar serta segala kejadian atau peristiwa yang ia jumpai selama hidupnya. Manusia yang tidak memikirkan hal ini, hanya akan mengetahui kenyataan-kenyataan tersebut setelah ia mati. Yakni ketika ia mempertanggung jawabkan segala amal perbuatannya di hadapan Allah; namun sayang sudah terlambat. Allah berfirman dalam Al-Qur'an bahwa pada hari penghisaban, tiap manusia akan berpikir dan menyaksikan kebenaran atau kenyataan tersebut:

"Dan pada hari itu diperlihatkan neraka Jahannam; dan pada hari itu ingatlah manusia akan tetapi tidak berguna lagi mengingat itu baginya. Dia mengatakan, "Alangkah baiknya kiranya aku dahulu mengerjakan (amal saleh) untuk hidupku ini." (QS. Al-Fajr, 89:23-24)

Padahal Allah telah memberikan kita kesempatan hidup di dunia. Berpikir atau merenung untuk kemudian mengambil kesimpulan atau pelajaran-pelajaran dari apa yang kita renungkan untuk memahami kebenaran, akan menghasilkan sesuatu yang bernilai bagi kehidupan di akhirat kelak. Dengan alasan inilah, Allah mewajibkan seluruh manusia, melalui para Nabi dan Kitab-kitab-Nya, untuk memikirkan dan merenungkan penciptaan diri mereka sendiri dan jagad raya:

"Dan mengapa mereka tidak memikirkan tentang (kejadian) diri mereka?, Allah tidak menjadikan langit dan bumi dan apa yang ada di antara keduanya melainkan dengan tujuan yang benar dan waktu yang ditentukan. Dan sesungguhnya kebanyakan di antara manusia benar-benar ingkar akan pertemuan dengan Tuhannya." (QS. Ar-Ruum, 30: 8)

Kebesaran Al Quran Dahului Masa

Klik sebelah kanan Gambar dan setkan kepada 200% dan Anda akan dapat melihat dengan lebih jelas lagi…….