Senin, 22 Juni 2009

Antisipasi Jika Terserang Antivirus..........!!@@#@#

Apa yang harus dilakukan jika komputer terinfeksi virus? Jangan buru-buru mengeluarkan ilmu Pasopati, alias “format” dan “instal ulang Windows"! Dalam beberapa kasus virus, seperti Conficker, ini tidak menyelesaikan masalah. Komputer akan terinfeksi lagi begitu dihubungkan dengan jaringan,

Jadi bagaimana? Coba tangani dulu sendiri dengan dua jurus yang PCplus tunjukkan. Masa Anda kalah sama virus?

Gunakan System Restore
Ini adalah jurus yang paling mudah tetapi ampuh jika Anda ingin komputer berjalan baik seperti kondisi sebelum terinfeksi virus. System Restore adalah salah satu fitur andalan di Windows XP dan Vista yang secara default diaktifkan saat OS pertama kali di-instal.


Dengan System Restore kita dapat membuat restore point (yang juga secara otomatis di buat secara berkala oleh Windows). Ini mirip mesin waktu. Maksudnya, ketika sistem ‘berulah’ tidak wajar, karena virus atau salah instal program atau driver, kita dapat mengembalikan konfigurasi Windows seperti ketika komputer sehat.


Contoh, ada aplikasi yang baru di-instal dan mengakibatkan OS bermasalah/sering crash. Daripada pusing dan menghabiskan waktu menganalisis letak kesalahan program, panggil saja Restore point pada saat program tersebut belum di-instal. Maka sim salabim, semua setting registri dan konfigurasi Windows lain kembali seperti sedia kala.


Restore Point dapat diterapkan jika Anda tahu kira-kira kapan virus menginfeksi komputer, atau dalam kasus Anda tidak menjalankan file virus. Cuma ada syaratnya, yakni System Restore tidak dinonaktifkan, oleh pengguna maupun virus (beberapa virus seperti Conficker menonaktifkan System Restore sewaktu menyerang komputer korbannya).


Celakanya, System Restore sering menjadi bumerang. Jka sudah masuk ke Restore point, virus yang menginfeksi komputer justru terlindung oleh System Restore. Akibatnya, meskipun sudah dibersihkan berkali-kali dengan antivirus, virus adakalanya kukuh bercokol di file-file restore point. Virus akan ‘bangkit’ lagi dari restore point. Ini sangatlah menjengkelkan.


Karena itu, setiap kali langkah pembersihan virus dilakukan, langkah pertama yang dilakukan adalah menonaktifkan System Restore. Ini agar virus tidak diproteksi oleh System Restore.
Berikut langkah-langkah untuk mengembalikan kondisi semula (Restore Point) :

1. Klik [Start] [All Programs] [Accessoris] [System Tools] [System Restore].

2. Akan muncul tiga pilihan di layar wizard System Restore, yaitu:
a. Restore my computer to an earlier time. Gunakan ini untuk mengembalikan system pada waktu tertentu.
b. Create a restore point. Gunakan untuk menciptakan restore point saat ini.
c. Undo my restoration. Gunakan untuk membatalkan restore point yang dilakukan.
Di sini PCplus pilih [Restore my computer to an earlier time] [Next].

3. Berikutnya, Anda akan dihadapkan pada sebuah kalender. Pilihlah waktu ketika komputer masih stabil atau belum terinfeksi virus, kemudian klik [Next].

4. Pada wizard selanjutnya muncul layar konfirmasi. Pilihlah [Next].


5. System restore akan bekerja, lalu me-restart komputer. Anda perlu menunggu agak lama, sekitar 15 menit (tergantung hardware Anda), agar Windows mengembalikan Restore Point.

Sayangnya pada beberapa kasus, virus mencoba mematikan System Restore, sehingga fitur ini tidak berguna. Jadi gunakan fitur System Restore hanya jika virus belum mematikan fitur ini.

Pembersihan Manual
Jika System Restore gagal memulihkan sistem komputer, masih ada cara lain. Jurus terakhir ini adalah “Pembersihan Manual”.

Yang paling penting, JANGAN PANIK! Langkah berikutnya,segera SIMPAN data pekerjaan Anda dan tutup semua program yang sedang aktif. Pastikan data telah tersimpan pada lokasi yang benar atau tepat dan anda mengetahui lokasinya.

Setelah itu, lakukan BACKUP data ke media penyimpanan lain (USB flash disk, CD, dll), yang terpisah dari hard disk komputer. Ini untuk mencegah hal yang tidak diinginkan pada data Anda. Jika memungkinkan, ada baiknya melepaskan hard disk yang terinfeksi dan mengkopi data penting Anda ke hard disk/media lain.

Setelah semua hal di atas Anda lakukan, jalankan langkah-langkah berikut:

1. Instal program antivirus dan lakukan UPDATE antivirus. Jika di komputer Anda sudah terpasang antivirus, lakukan saja update antivirus untuk mencegah kemungkinan infeksi virus-virus baru. Jika perlu, unduhlah tool gratis Norman Malware Cleaner di

http://download.norman.no/public/Norman_Malware_Cleaner.exe

2. Segera PUTUSKAN koneksi Internet dan koneksi jaringan lokal (LAN) Anda untuk mencegah infeksi virus ke jaringan lokal atau infeksi ulang dari jaringan/Internet. Untuk memutuskan koneksi jaringan atau Internet, begini langkahnya:
a. Klik [Start] [Control Panel] [Network and Internet Connection] [Network Connection].
b. Pada Network Connection, pilih koneksi Internet/jaringan yang ada, kemudian klik kanan dan klik [Disable].


3. Nonaktifkan “System Restore” untuk mempermudah pembersihan virus yang diproteksi oleh Restore Point dan mencegah virus kembali menginfeksi komputer. Caranya:

a. Klik kanan pada My Computer, klik [Properties].
b. Kemudian pada [System Properties] [System Restore].
c. Pada tab [System Restore], centang pilihan [Turn off System Restore on all drives].
d. Klik [Apply] [OK].


4. Lakukan SCAN virus. Biarkan antivirus melakukan scanning secara Full pada komputer, termasuk USB flash disk (jika ada). Setelah proses scan selesai, restart komputer jika diperlukan. Alternatif lain, lakukan scanning dengan menggunakan Removal tools.


5. BERSIHKAN temporary file dari kemungkinan masuknya virus. Begini caranya:
a. Klik [Start] [All Programs] [Accessoris] [System Tools] [Disk Cleanup].
b. Pada [Disk Cleanup], pilih drive yang akan dibersihkan (secara default adalah C:).
c. Biarkan [Disk Cleanup] melakukan scanning terlebih dahulu.
d. Pilih temporary files yang akan dibersihkan, kemudian [OK].
e. Biarkan cleanup proses bekerja sampai selesai.



Cara Mudah Kenali Virus
Di sini kita akan belajar menganalisis sebuah keadaan di dalam komputer, agar tidak secara membabi-buta menyalahkan virus. Tak sulit kok memastikan apakah sebuah komputer terinfeksi virus atau tidak.

Begini cara mudahnya mengidentifikasi apakah komputer terserang virus atau tidak:

1. Pakai virus Removal Tools, seperti Kaspersky Virus Removal Tools (http://devbuilds.kaspersky-labs.com/devbuilds/AVPTool), Stinger dari Mc Afee, Dr Web Cure it! (ftp://ftp.drweb.com/pub/drweb/cureit/launch.exe), atau Norman Malware Cleaner (http://normanasa.vo.llnwd.net/o29/public/Norman_Malware_Cleaner.exe). Dengan mengaktifkan tools gratis tersebut (Gambar 1) Anda bisa mengetahui apakah komputer mengandung virus atau tidak.

2. Perhatikan pesan-pesan khas virus yang muncul melalui browser
Jika wallpaper desktop komputer Anda berubah menjadi MaxTrox (Maximum Troxer) dengan tambahan waktu di tengah atas dan komentar di tengah bawah serta identitas di kiri bawah (Gambar 3), jelaslah sudah kalau komputer Anda terjangkit virus Maxtrox. Wallpaper tersebut akan aktif setiap tanggal 1 s/d 6 pada bulan April, Agustus dan Desember. Sedangkan waktu yang dibuat oleh virus berubah-ubah sesuai dengan waktu pada komputer user. Komentar yang dibuat pun disesuaikan dengan nama user yang aktif saat itu.

3. Tidak bisa mengakses Task Manager, MS Config, CMD, Regedit
Seringkali virus akan memblokir aplikasi Task Manager, Regedit, CMD, Msconfig. Mengapa? Karena virus berusaha mempertahankan diri dan semaksimal mungkin membatasi akses komputer korban terhadap aplikasi utility seperti Task Manager, MS Config, Regedit dan Command Prompt yang dapat digunakan untuk mendeteksi dan membasmi virus di komputer.

Dengan menggunakan Task Manager, kita dapat mematikan proses virus yang sedang aktif di memori. Dengan MS Config, kita dapat menghapus semua prosedur yang akan dijalankan ketika komputer tersebut Logon. Karena itulah virus akan memblokir semua cara yang dipakai oleh user untuk mematikan proses virus.

4. Muncul ikon dengan ekstensi palsu.
Ikon yang paling favorit dipalsukan oleh virus adalah ikon “MS Word” dan “Folder”. Sebenarnya ini merupakan rekayasa sosial yang mudah, di mana virus mengubah ikon file virus yang berekstensi .exe dengana ikon untuk file dokumen MS Word atau Folder. Akibatnya, pengguna komputer terkecoh dan menjalankan file virus yang dikiranya file MS Word atau folder. Ikon lain yang sering dipalsukan adalah ikon gambar JPEG, dan ikon Excel.

Jika di komputer Anda ada ikon data seperti Gambar 5, Anda bisa hakul yakin komputer terinfeksi oleh virus.

Pada beberapa kasus virus canggih, ekstensi file bahkan akan disembunyikan oleh virus sehingga dengan mata telanjang tanpa analisis lebih jauh Anda tidak bisa membedakan file virus dengan file dokumen MS Word asli. Untuk ini, virus mengubah setting pada “Folder Options”. Coba Anda klik [Tools] pada Windows Explorer, pilih [Folder Options] [View] dan nonaktifkan (uncheck) Hide extensions for known file types dan Hide protected operating system file.

Tools Alternatif
Ada satu pertanyaan menarik. Bagaimana kita membasmi virus kalau program utility Windows seperti Task Manager, MS Config dan Regedit sudah diblokir virus?

Jawabannya adalah menggunakan tools utility pihak ketiga seperti Process Explorer. Namun jika tools pihak ketiga ini juga diblokir oleh virus, kita terpaksa main kucing-kucingan. Maksudnya, gunakan tools utility pihak ketiga lain yang banyak tersedia di Internet (www.download.com). Atau ganti saja nama tools Anda yang diblokir. Jadi bukan hanya pembuat virus yang bisa mengelabui korbannya, kita juga bisa mengelabui virus.

Beberapa tools alternatif yang sering digunakan untuk membantu/menggantikan utility Windows adalah :

1. Kalau Task Manager tidak bisa digunakan, kita dapat menggunakan Process XP (http://technet.microsoft.com/en-us/sysinternals/default.aspx), Security Task Manager (http://www.neuber.com/taskmanager/download.html), dan lain-lain. Dengan tools pembantu ini kita dapat melihat proses yang menggunakan memori terbesar yang bisa diindikasikan sebagai virus yang sedang aktif

2. Jika kita tidak bisa menggunakan MS Config, coba gunakan
a. HijackThis (http://www.bleepingcomputer.com/files/hijackthis.php),
b. a2hijackfree (http://www.hijackfree.com/en/processdetails/file167.aspx),
c. Comboscan (http://www.geekstogo.com/forum/Deckard-s-System-Scanner-formerly-Comboscan-file19.html).
Sebagai catatan, ketiga tools tersebut cukup baik dan saling melengkapi.
***


Nah, dengan cara melihat langsung gejalanya atau dengan menggunakan bantuan tools, kita sekarag dapat memastikan apakah komputer terinfeksi virus atau tidak. Kenali dahulu gejalanya, baru kita bisa mengatakan bahwa komputer terindikasi terinfeksi virus. Jangan langsung panik!

OK, selamat mencoba dan menganalisis!

Sabtu, 13 Juni 2009

Daftar link download driver berbagai Motherboard


Motherboard (mainboard) atau kadang disingkat MoBo, merupakan komponen induk dalam sebuah PC (karena disanalah dipasang CPU, RAM, hardisk, CD/DVD ROM dan sebagainya). Setelah menginstall Sistem Operasi (seperti Windows), yang pertama di install biasanya berbagai Driver motherboard-nya.

Tanpa driver motherboard, berbagai fitur/komponen yang ada tidak akan berfungsi dengan baik, bahkan mungkin tidak akan berjalan.



Definisi Singkat Driver
Secara sederhana, driver (device driver) merupakan program/software yang diperlukan agar hardware atau perangkat keras seperti : CPU, VGA, LAN, Sound card dan lainnya dapat berjalan (berinteraksi) dan berfungsi dengan baik dengan sistem operasi yang digunakan. Sehingga selanjutnya aplikasi lainnya juga dapat memanfaatkan fitur dalam perangkat /hardware tersebut.

Ketika membeli sebuah PC / komputer baru, didalam box/kotak Motherboard biasanya disertakan CD/DVD yang berisi driver motherboard tersebut, seperti driver Chipset, Sound Card, Kartu Jaringan (LAN) dan VGA ( IGP = Integrated Graphics Processor) dan lainnya.

Terkadang menjadi permasalahan ketika kita menginstall ulang sistem operasi tetapi kita tidak mempunyai CD driver atau CD-nya hilang. Selain itu, ketika driver sudah lama, maka kita kadang perlu mengupdate dengan driver terbaru.

Mencari Driver di Internet

Untuk mencari driver di Internet, kadang bisa membuat pusing. Karena tidak sedikit link yang kelihatannya menyediakan download driver, ternyata harus menjadi member, membayar, atau bahkan kita diminta menginstall program tertentu, yang kita tidak tahu mungkin merupakan program yang berbahaya.
Daftar link download berbagai driver Motherboard

Berikut daftar link download driver berbagai vendor motherboard komputer. Saya berusaha menuliskan daftar download dari alamat (situs) resmi, sehingga lebih menjamin keamanan dan kinerjanya. Selain itu tidak diperlukan login, membership ataupun membayar, alias gratis.

ABIT :http://www.abit.com.tw/page/en/download/download_driver.php
# ASRock : http://www.asrock.com/support/download.asp
# ASUS : http://support.asus.com/download/download.aspx?SLanguage=en-us
# BIOSTAR : http://www.biostar.com.tw/app/en-us/support/download.php
# Chaintech : http://www.chaintech.com.tw/a40_downloads.php
# DFI LANParty : http://us.dfi.com.tw/portal/CM/cmdownload
# ECS (Elitegroup Computer Systems, sebelumnya PCChips): http://www.ecs.com.tw/ECSWebSite/Downloads/Category_Download.aspx?MenuID=6&LanID=0
# EPoX : http://www.epox.com/USA/downloads.asp
# FoxConn : http://www.foxconnchannel.com/support/downloads.aspx
# Gigabyte : http://www.gigabyte.com.tw/Support/Default.aspx
# Intel : http://downloadcenter.intel.com/
# Jetway : http://www.jetway.com.tw/jw/download.asp
# IWill : http://www.flextronics.com/iwill/product_adns.asp
# MSI (Micro-Star International) : Halaman Utama website : http://www.msi.com. Lokasi download driver :
http://asia.msi.com/index.php?func=downloadindex
http://www.msi.com/index.php?func=downloadindex
http://eu.msi.com/index.php?func=downloadindex
# Next : http://www.next-board.com/drivers.php
# PCChips, lihat download vendor ECS diatas

Sebagian besar link diatas akan langsung masuk ke halaman pemilihan hardware yang dimiliki masing-masing vendor, seperti : Motherboard, VGA / Graphics card, Server/ workstation board dan lainnya. Jadi sebelum download, langkah lain yang juga penting adalah mengetahui tipe Motherboard yang digunakan.

Cara mengetahui tipe Motherboard yang terbaik adalah dengan membuka chasing komputer dan dilihat keterangannya di motherboardnya. Sebagian besar vendor akan menuliskan tipe-nya disana, baik dengan sticker atau langsung menuliskan di papan mainboardnya dengan tulisan yang cukup besar dan cukup mencolok. Berikut contohnya :












Jika merasa ada yang kurang atau mengetahui motherboard lainnya, silahkan menuliskan dalam komentar, sehingga daftar diatas bisa senantiasa di update. (ebsoft.web.id)

Update
- 05 Juni 2009 : Ditambahkan link untuk Next